This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 09 September 2011

Berapa Jumlah Ayat Al-Quran Sebenarnya

Para ulama sepakat mengatakan bahwa jumlah ayat Alqur'an lebih dari 6.200 ayat. Namun berapa ayat lebihnya, mereka masih berselisih pendapat.

Menurut Nafi” yang merupakan ulama Madinah, jumlah tepatnya adalah 6.217 ayat. Sedangkan Syaibah yang juga ulama Madinah, jumlah tepatnya 6214 ayat. Lain lagi dengan pendapat Abu Ja'far, meski juga merupakan ulama Madinah, beliau mengatakan bahwa jumlah tepatnya 6.210 ayat.

Menurut Ibnu Katsir, ulama Makkah mengatakan jumlahnya 6.220 ayat. Lalu ”Ashim yang merupakan ulamaBashrah mengatakan bahwa jumlahnya jumlah ayat al-Quran ialah., 205 ayat.

Hamzah yang merupakan ulama Kufah sebagaimana yang diriwayatkan mengatakan bahwa jumlahnya 6.236 ayat.

Dan pendapat ulama Syria sebagaimana yang diriwayatkan oleh Yahya Ibn al-Harits mengatakan bahwajumlahnya 6.226 ayat.


MENGAPA BERBEDA?

Sebenarnya tidak ada yang beda di dalam ayat Alqur'an. Semua pendapat di atas berangkat dari ayat-ayat Alqur'an yang sama.

YANG BERBEDA ADALAH KETIKA MENGHITUNG JUMLAHNYA DAN MENETAPKAN APAKAH SUATU POTONGAN KALIMAT ITU MENJADI SATU AYAT ATAU DUA AYAT.

Ada orang yang menghitung dua ayat menjadi satu. Dan sebaliknya juga ada yang menghitung satu ayat jadi dua.
Padahal kalau dibaca semua lafadz Quran itu, semuanya sama dan itu itu juga. Tidak ada yang berbeda.

LALU MENGAPA MENJADI BEDA DALAM MENENTUKAN APAKAH SATU LAFADZ ITU SATU AYAT ATAU DUA AYAT?

Jawabnya adalah dahulu Rasulullah SAW terkadang diriwayatkan berhenti membaca dan menarik nafas. Pada saat itu timbul asumsi pada sebagian orang bahwa ketika Nabi menarik nafas, di situlah ayat itu berhenti dan habis. Sementara yang lain berpandangan bahwa nabi SAW hanya sekedar berhenti menarik nafas dan tidak ada kaitannya dengan berhentinya suatu ayat.

Lagian, nabi SAW saat itu juga tidak menjelaskan kenapa beliau menarik nafas dan berhenti. Dan tidak dijelaskan juga apakah berhentinya itu menunjukkan penggalan ayat, atau hanya semata-mata menarik nafas karena ayatnya panjang.

Selain itu ada ulama yang menghitung kalimat "bismillahirrohmnirrohim" di awal surat sebagai ayat, dan ada pula yang tidak tapi hanya menghitung "bismillahirrohmanirrohim" pada surat Al-Fatihah saja sebagai bagian ayat Alqur'an, ini juga bisa mempengaruhi perhitungan.

Perbedaan dalam menghitung jumlah ayat ini sama sekali tidak menodai Alqur'an. Kasusnya sama dengan perbedaan jumlah halaman mushaf dari berbagai versi percetakan. Ada mushaf yang tipis dan sedikit mengandung halaman, tapi juga ada mushaf yang tebal dan mengandung banyak halaman.

Yang membedakanya adalah ukuran font, jenis dan tata letak (lay out) halaman mushaf. Tidak ada ketetapan dari Nabi SAW bahwa Alqur'an itu harus dicetak dengan jumlah halaman tertentu.


BERAPA JUMLAH AYAT ALQUR’AN SEBENARNYA?

Mari kita hitung:


Mulai dari surah Fatihah yang diakhiri dengan nomor 7. Itu adalah jumlah ayat bagi surah tersebut. Kemudian pergi ke ujung surah 2 (Al-Baqarah) dan bertemu pula dengan angka 286. Teruskanlah, surah demi surah, hingga ke hujung surah terakhir, yaitu surah yang ke-114. Jumlahkan kesemua angka itu, dan jumlah yang didapati adalah jumlah ayat-ayat Alqur'an yang sebenarnya.
berikut ini daftarnya:

1-5 ( 7 + 286 + 200 + 176 + 120 ) = 789 ayat
6-10 ( 165 + 206 + 75 + 129 + 109 ) = 684
11-15 ( 123 + 111 + 43 + 52 + 99 ) = 428
16-20 ( 128 + 111 + 110 + 98 + 135 ) = 582
21-25 ( 112 + 78 + 118 + 64 + 77 ) = 449
26-30 ( 227 + 93 + 88 + 69 + 60 ) = 537
31-35 ( 34 + 30 + 73 + 54 + 45 ) = 236
36-40 ( 83 + 182 + 88 + 75 + 85 ) = 513
41-45 ( 54 + 53 + 89 + 59 + 37 ) = 292
46-50 ( 35 + 38 + 29 + 18 + 45 ) = 165
51-55 ( 60 + 49 + 62 + 55 + 78 ) = 304
56-60 ( 96 + 29 + 22 + 24 + 13 ) = 184
61-65 ( 14 + 11 + 11 + 18 + 12 ) = 66
66-70 ( 12 + 30 + 52 + 52 + 44 ) = 190
71-75 ( 28 + 28 + 20 + 56 + 40 ) = 172
76-80 ( 31 + 50 + 40 + 46 + 42 ) = 209
81-85 ( 29 + 19 + 36 + 25 + 22 ) = 131
86-90 ( 17 + 19 + 26 + 30 + 20 ) = 112
91-95 ( 15 + 21 + 11 + 8 + 8 ) = 63
96-100 ( 19 + 5 + 8 + 8 + 11 ) = 51
101-105 ( 11 + 8 + 3 + 9 + 5 ) = 36
106-110 ( 4 + 7 + 3 + 6 + 3 ) = 23
111-114 ( 5 + 4 + 5 + 6 ) = 20
-----------------------------------------------------------
Jumlah besar = 6,236 ayat
-----------------------------------------------------------

Setelah dijumlahkan didapatkan bahwa jumlah ayat di dalam Alqur’an adalah 6236 ayat tanpa memasukkan 112 bismillah di awal surat Jika dimasukkan kedalam perhitungan jumlahnya menjadi 6348 ayat, tetap tidak sampai 6666.. Jumlah ini ternyata (baru saya temukan beberapa menit lalu) sama dengan jumlah ayat dalam list Alqur’an digital (yang telah saya miliki bertahun-tahun lalu).

Teman-teman sekalian mengenai ayat Alqur'an berjumlah 6666 ayat padahal setelah kita hitung jumlahnya 6236, sebenarnya ada suatu pesan yg tidak tersampaikan. Jadi kalau para ulama ada yang bilang bahwa ayat Alqur'an itu berjumlah 6666 ayat itu sebenarnya tidak salah juga tapi ada sedikit yang harus di jelaskan.

Kalau kita uraikan ada selisih 430 ayat (6666 - 6236 = 430)
otomatis akan timbul pertanyaan:
1. kenapa bisa terjadi kelebihan 430 ayat?
2. apakah angka 430 ini sebuah kesalahan atau ada pesan yang tidak tersampaikan lewat angka 430 ini?

Kalau kita berfikir sempit kita pasti berfikir "kalau begitu para ulama telah menyesatkan umatnya donk?
justru tidak begitu, ada pesan yg tidak tersampaikan di balik angka itu

Sekarang saya akan coba menjelaskan dengan apa yg saya ketahui dan yang telah saya pelajari tetapi saya akan membahas permasalahan ini dengan metodelogi numerik Alqur'an

Allah menciptakan Alqur'an dengan begitu sempurna dan tidak ada cacat sedikitpun, sungguh maha luar biasa allah menciptakan segala sesuatu di alam semesta ini berdasarkan perhitungan yang sangat akurat, begitu juga Alqur'an Allah menciptakan Alqur'an dengan penghitungan yg sangat cermat dan akurat tidak hanya isinya saja yg sempurna tetapi angka-angka di dalamnya dan susunan surat,halaman,jumlah baris,huruf" dan banyak lagi...tidak hanya asal menulis dan di tempatkan, semuanya di letakkan berdasarkan perhitungan yg sangat cermat, itulah makanya Alqur'an disebut kitab yg sempurna yang membedakan dari kitab yg lainnya, tetapi kebanyakan umat saat ini tidak pernah sadar akan hal tersebut

Sekarang kita kembali ke permasalahan di atas angka 430 ada apa sich dengan angka ini?

Angka 6236 = Alqur'an, jadi bisa di ibaratkan angka ini adalah Alqur'an/mewakili Alqur'an.
Kami sebagai umat muslim sangat di wajibkan untuk mempelajari Alqur'an, dengan mempelajari Alqur'an kita akan tahu mana yang baik dan tidak, sehingga kita akan mempunyai batasan dalam hidup ini

Makanya kalau cetakan Alqur'an dari karachi pakistan itu halaman awal dimulai dengan halaman 2 dan 3 tidak ada hal 1, kenapa? karena dari angka tersebut Alqur'an ingin menyampaikan sesuatu yg kita tidak sadarkita bahas sedikit, dari halaman depan saja ada pesan supaya kita di haruskan mempelajari Alqur'an "hal 2 dan hal 3" klo kita ambil angkanya saja dan kombinasikan berarti menjadi 32 dan 23 ada apa dengan angka ini?

Kita larikan angka yang tadi ke dalam susunan surat di dalam Alqur'an...
Surat ke-32 as sajadah (batasan)
Surat ke-23 al mu'minun (orang-orang yg beriman)

Nah dari halaman depan saja Alqur'an ingin menyampaikan suatu pesan kepada kita yaitu wahai manusia pelajarilah aku karena dengan mempelajariku kamu akan tahu 32 (as sajadah)/batasan, maksud batasan disini dengan mempelajari Alqur'an kita akan tahu mana yang boleh dan tidak boleh..setelah kmu mengetahui batasan dalam hidup ini kata al qur'an kmu akan mendapat 23 (al mu'min)/orang-orang yg beriman, otomatis donk kalau kita tahu mana yg baik dan buruk insyaallah kita akan menjadi orang-orang yg beriman. Apakah angka-angka di atas suatu kebetulan atau memang di buat dengan perhitungan yg sangat matang?????

Kembali ke permasalahan 6236.....
sebenarnya pesan angka 6666 tersebut kurang lebih seperti ini....bagi para umat muslim pelajarilah 6236/Alqur'an sebagai pedoman hidupmu, dan jadikanlah 430 sebagai suri tauladan dalam tingkah pola kita sehari-hari

lho kok 430 dijadikan sebagai suri tauladan? apa maksud angka tersebut?
sebagai umat muslim suri tauladan kita semua adalah nabi muhammad saw. jadi angka tersebut adalah 430 = mewakili nama Nabi Muhammad saw. kenapa bisa begitu?

Sekarang kata muhammad kita urai yang terdiri dari huruf "mim, ha, mim, da"
sekarang kita larikan ke surat
mim huruf ke 24 -----> surat ke 24 jumlah ayat 64
ha huruf ke 6 -------> surat ke 6 jumlah ayat 165
mim huruf ke 24 -----> surat ke 24 jumlah ayat 64
da huruf ke 8 -------> surat ke 8 jumlah ayat 75

kita jumlahkan nomor surat dan jumlah ayat......
24 + 64 = 88
6 + 165 = 171
24 + 64 = 88
8 + 75 = 83
------+
430
jadi huruf muhammad itu kalau di uraikan berjumlah 430, apakah angka-angka di atas sebuah kebetulan atau di berdasarkan perhitungan yg tepat, sungguh maha luar biasa Allah menciptakan segala sesuatu di alam semesta ini berdasarkan perhitungan yg cermat dan akurat

Nah sudah jelaskan khan mengapa ada ulama berpendapat ayat Alqur'an ada 6666? jadi tidak perlu dipermasalahkan, yang penting isinya tidak ada yang hilang dan tidak ada yang berubah.



SEKARANG KITA LIHAT KITAB MANA YANG AYATNYA BANYAK HILANG, CEKIDOT!!!

Dr. Robert W. Funk, Professor Ilmu Perjanjian Baru dari Universitas Harvard bersama 74 pakar Alkitab lainnya karena membuktikan bahwa hanya 18 persen ucapan Yesus dalam Alkitab yang diangap asli, artinya sebanyak 82% ayat bibel itu PALSU!!!


Astagfirullah, banyak kalimat dan perintah yesus yang hilang dan masih misteri?
namun Dr. Robert W. Funk dan 74 pakar alkitab itu di pecat, ckckck...

Alkitab Reader Digest terbit lebih tipis dan ringkas dari Alkitab standar umum. Dalam Alkitab ini, kitab perjanjian Baru diringkas 50 persen, sedangkan dan perjanjian Lama diringkas 25 persen.


Bahkan dalam Alkitab terbitan Jerman ? Die Gute Nachricht Altes und Neues Testament?, jumlah ayatnya berkurang belasan ribu ayat dibanding Alkitab standar Protestan (Revised Standard Version, King James Version, New International Version, Tyndale Bible, Zonderfan Bible) maupun standar Katolik (Revised Standard Version Catholic Edition, New American Bible, dan New Jerusalem Bible).


Dalam Alkitab yang diterbitkan oleh Deutsche Biblestifung Stuttgart, Germany tahun 1978 ini, terdapat lebih kurang 18.666 ayat dari ratusan pasal yang hilang. Jumlah ini cukup mencengangkan, karena berarti tiga kali lipat jumlah ayat kitab suci Al-Qur'an.


Bagian 2
Dalam Alkitab terbitan Jerman ?Die Gute Nachricht Altes und Neues Testament? terbitan deutsche Bibelstifung Stuttgart, Germany tahun 1978, jumlah ayat dalam Perjanjian Lama (PL) berkurang 18.666 ayat. Jumlah ini diperoleh dari perbandingan dengan Alkitab standar Protestan maupun standar Katolik.


Menurut Ev Jansen Litik, Alkitab Perjanjian Lama terdiri dari 22.465 ayat.(Tanya jawab Dogmatika Kristologi, hlm.1 . Dengan demikian berarti Alkitab PL kehilangan sekitas 83 persen. Bila dibuka dengan cermat, dari lembaran pertama sudah terlihat mencolok adanya ayat-ayat yang raib itu. Bermula dari kitab Kejadian (Das Erste Buch Mose), terdapat 8 pasal 5, pasal 10, pasal 20, pasal 23, pasal 26, pasal 31, pasal 34, dan pasal 36.


Dari seluruh kitab Perjanjian Lama (PL), yang paling banyak kehilangan ayat adalah kitab Mazmur (Das Buch Psalmen). Umumnya, kitab ini terdiri dari 150 pasal. Tetapi dalam Alkitab terbitan Jerman ini hanya terdapat 41 pasal saja. Sedangkan 109 pasal lainnya tidak dimuat sama seklai. Di samping itu, bebrapa bagian di antaranya kehilangan searoh pasal. Jika dihitung, jumlah seluruh ayat yang hilang dari kitab Mazmur berjumlah 1.830 ayat.


Nasib yang sama juga dialami oleh kitab Tawarikh yang terdiri dari Tawarikh I dan Tawarikh II. Kitab Tawarikh I umumnya terdiri dari 29 pasal dan 891 ayat, sedangkan kitab Tawarikh II terdiri dari 36 pasal dan 822 ayat. Kedua kitab ini sama sekali disunat dari Alkitab. Jika dikalkulasi, terdapat 1.713 ayat yang tidak dimuat dalam kitab Tawarikh.

Selain Tawarikh, kitab lain yang dipangkas habis tanpa menyisakan satu ayat pun adalah Kitab Ester, Ratapan(nudub Yeremia), Obaja, Nahum, Habakuk, Zefanya, Tobit, Tambahan Ester, Kebijakan Alomo, Sirakh, Barukh, dan Tambahan Kitab Daniel. Total jumlah ayat dari kitab-kitab yang hilang ini adalah 3.006 ayat.

Kitab Yehezkiel (Der Prophet Ezechiel) hilang 30 pasal, antara lain: pasal 6-7, pasal 12-15, pasal 17, pasal 19-30, pasal 32, pasal 35, pasal 38-42, pasal 44-46, dan pasal 48. Selain itu, ada bebrapa bagian yang hilang separoh pasal, sehingga total ayat yang hilang berjumlah 871 ayat.

Kitab Yesaya (das Buch Jesaya) yang seyogianya berjumlah 66pasal, kini tinggal 37 pasal saja,lantaran kehilangan 29 pasal. Dari 37 pasal yang tersisa itu pun sebagian hilang separoh pasal. Jumlah seluruh ayat yang hilang dari kitabYesaya adalah 687 ayat.

Kitab Bilangan (Das vierte Buch Mose) hanya ada 10 pasal, setelah kehilangan 26 pasal, antara lain: pasal 1-2, pasal 4-5, pasal 7-9, pasal 11-12, pasal 15-19, dan pasal 25-36. Jumlah ayat yang hilang dalam kitab Bilangan adalah 1.057 ayat.

Demikian pula yang dialami oleh Kitab Yeremia (Der Prophet Jeremia). Kitab ini hanya memiliki 25 pasal setelah kehilangan 27 pasal. Jumlah ayat yang hilang dalam kitab Bilangan adalah 869 ayat.

Dalam Dua Halaman raib Ribuan Ayat:
Menurut urutan yang baku, seharusnya setelah kitab Tibit adalah kitab Yudit (339 ayat), Tambahan Ester (91 ayat), Kebijakan Salomo (435 ayat), Sirakh (1.401 ayat), barukh (213 ayat), dan Tambahan KItab Daniel (196 ayat). Tetapi, enam kitab yang terdiri dari 2.675 ayat ini hilang semua. Setelah kitab Tobit, langsung loncat ke kitab Makabe.


DAFTAR AYAT-AYAT YANG HILANG DARI ALKITAB

image No Nama Kitab Jumlah
01. Kitab Kejadian (Das Erste Buch Mose) 391
02. Kitab Keluaran (Das Zweite Buch Mose) 539
03. Kitab Imamat (Das Dritte Buch Mose) 764
04. Kitab Bilangan (Das Vierte Buch Mose) 1,057
05. Kitab Ulangan (Das Funfte Buch Mose) 698
06. Kitab Yosua (Das Buch Josua) 528
07. Kitab Hakim-hakim (Das Buch Von Den Richtern) 386
08. Kitab l Samuel (Das Erste Buch Samuel) 304
09. Kitab ll Samuel (Das Zweite Buch Samuel) 363
10. I Raja-raja (Das Ersste Buch von den Konigen) 375
11. II Raja-raja (Das Zweite Buch von den Konigen) 343
12. Kitab Tawarikh I 891
13. Kitab Tawarikh II 822
14. Kitab Ezra (Das Buch Esra) 125
15. Kitab Nehemia (Das Buch Nehemia) 289
16. Kitab Ester 167
17. Kitab Ayub (Das Buch Ijob) 672
18. Kitab Mazmur (Das Buch Psalmen) 1,830
19. Kitab Amsal (Das Buch Sprichworter) 704
20 Kitab Pengkhotbah (Das Buch Koholet) 100
21. Kitab Kidung Agung (Das Hohelied) 31
22. Kitab Yesaya (Das Buch Yesaya) 687
23. Kitab Yeremia (Der Prophet Jeremia) 869
24. Kitab Ratapan 154
25. Kitab Yehezkiel (Der Prophet Ezechiel) 871
26. Kitab Daniel (Das Buch Daniel) 219
27. Kitab Hosea (Der Prophet Hosea) 128
28. Kitab Yoel (Der Prophet Joel) 16
29. Kitab Amos (Der Prophet amos) 14
30. Kitab Obaja 21
31. Kitab Mikha (Der Prophet Micha) 46
32. Kitab Nahum 47
33. Kitab Habakuk 56
34. Kitab Zefanya 53
35. Kitab Hagai (Der Prophet Haggai) 14
36. Kitab Zakharia (Der Prophet Sacharja) 115
37. Kitab Maleakhi (Der Prophet Maliachi) 36
38. Kitab Tobit (Das Buch Tobit) 85
39. Kitab Yudit 339
40. Tambahan Ester 91
41. Kebijakan Salomo 435
42. Kitab Sirakh 1,401
43. Barukh 213
44. Tambahan Kitab Daniel 196
45. I Makabe (Das Erste Buch von Den Makkabaer) 757
46. II Makabe (Das Zweite Buch von Den Makkabaer) 424
Jumlah ayat yang hilang 18,666 ayat

Biar saya tidak dibilang ngarang atau Taqiya buktikan aja di-link ini : http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_ayat_Alkitab_yang_tidak_disertakan_dalam_terjemahan_Alkitab_bahasa_Inggris_modern

Sebagai penutup saya akan kutipkan ayat Alkitab yang menjadi AYAT FAVORITE SAYA untuk teman-teman Kristen yang suka sekali mencari cela Islam:

 “Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.”
(Matius 7:5)

Silahkan direnungkan baik-baik ya!!!

Wallahu'alam bishshowab...

sumber : menjawab fitnah faithfreedom

Tentang Jalan Yang Lurus

Bismillahirrohmanirrohim....

Sepintas terasa benar anggapan seorang pencetus ide yang menyamakan ayat ayat A-Fatihah dengan kepingan ayat kitab lain, seolah ada kesesuaian antara salah satu ayat Al-Fatihah dengan ayat dari kitab agama lain, ketika Allah menyebut “ Tunjukkanlah kami pada jalan yang lurus" , lalu mereka menyamakan ayat tersebut dengan Ucapan dalam sebuah kitab “akulah jalan”.

"Kata Yesus kepadanya:"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yohanes 14:6)


Demi  kemuliaan sebuah keyakinan, mereka tega menyamakan konsep Islam, landasan berpikir umatnya dengan konsep nashrani yang menjunjung tinggi nilai historikal “manusia tuhan”. Menarik bila disimak dengan penuh penghayatan terhadap landasan berpikir mereka yang sebenarnya sangat anonim dan jauh dari kultur kebenaran dalam Islam. Mestinya tidak sekedar interpretasi negatif dan ambisi pembelaan, atau hanya sebuah kealpaan/ketidak mampuan analisis dalam menelaah alfatihah. Mungkin bisa disebut unnormatif seorang non muslim, dalam menggagas pola pembelaan buat agamanya, selain membuat kuburan sendiri, ketika menuai pendapat salah dan dari feeling yang salah pula. Imajener seorang penghayal belaka , karena tak mampu memposisikan diri sebagai seorang cerdas, akhirnya harus membuat kesalah besar dalam mengolah tafsir. Mari kita simak tafsirnya.

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ

TUNJUKILAH KAMI JALAN YANG LURUS,” (QS. Al-Fatihah : 6).

Ayat ke enam dari al-fatihah ini adalah ayat yang dipakai menjadi tema interpretasi yang salah kaum selebritis penyalahgunaan ayat-ayat allah untuk kepentingan misi mereka sebagai pembela Isa. Sebenarnya kalau saja mau teliti menelaah Al-Quran, akan banyak menjumpai ayat senada didalam al-quran, tentunya yang menyimpulkan kalau ayat tersebut bukan untuk Isa al-Masih tetapi landasan orang beriman dalam meniti jalan lurus.

Sesudah ayat keenam, Allah menetapkan jalan lurus itu adalah: Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. (Al-Fatihah: 7).
Lalu bagaimana gambaran jalan yang lurus itu menurut al-quran itu sendiri ? Al-quran banyak menyebutkan sebagai berikut:

Apakah kamu menghendaki untuk meminta kepada Rasul kamu seperti Bani Israil meminta kepada Musa pada jaman dahulu? Dan barangsiapa yang MENUKAR IMAN DENGAN KEKAFIRAN, maka sungguh orang itu telah SESAT DARI JALAN YANG LURUS. (QS.Al-Baqarah : 108).

Menurut ayat ini mereka yang kafir terhadap alquran, berarti telah bengkok dari jalan yang lurus.


"Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya TELAH JELAS JALAN YANG BENAR daripada JALAN YANG SESAT. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada THAGHUT dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."(QS.Al-Baqarah: 256)

Jalan lurus itu adalah jalan Allah


"Sesungguhnya ALLAH, TUHANKU DAN TUHANMU, karena itu sembahlah Dia. INILAH JALAN YANG LURUS”. (QS. Al-Imran :51).

Yang dimaksud jalan lurus disini adalah Allah, bukan jalan kelok kaum nashrani yang menuhankan manusia.


"Bagaimanakah kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan Rasul-Nya pun berada di tengah-tengah kamu? BARANGSIAPA YANG BERPEGANG TEGUH KEPADA (AGAMA) ALLAH, maka sesungguhnya ia telah DIBERI PETUNJUK KEPADA JALAN YANG LURUS." (QS. Al-Imran : 101).

JELAS SEKALI, BAHWA BERPEGANG TEGUH PADA AGAMA ALLAH (ISLAM) ADALAH JALAN YANG LURUS. BUKAN JALAN KELOK KAUM NASHRANI YANG MENUHANKAN MANUSIA.


"Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman): “Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain. Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, YANG DISAKITI PADA JALAN-KU, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Ku-hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, sebagai pahala di sisi Allah. Dan Allah pada sisi-Nya pahala yang baik”. (QS.Ali-Imran: 195).

MEREKA YANG SEDANG BEHIJRAH BERSAMA NABI MUHAMMAD, ITULAH KELOMPOK MANUSIA YANG BERADA DI JALAN YANG LURUS.


Katakanlah: “Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu disisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah thaghut?”. MEREKA ITU LEBIH BURUK TEMPATNYA DAN LEBIH TERSESAT DARI JALAN YANG LURUS. (AlMaidah 60).

MENYEMBAH THAGUT ARTINYA MENYEMBAH MANUSIA DAN SEJENISNYA SEBAGAI TUHAN, ITU BERTENTANGAN DENGAH JALAN YANG LURUS, YANG TIDAK MENYUKAI SESEMBAHAN DALAM BENTUK MANUSIA.


Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus”. (Q Al-Maidah : 77).

MELAMPAUI BATAS ARTINYA, MENUHANKAN MANUSIA DENGAN SEGALA JENISNYA, TERMASUK JALAN SESET DARI JALAN ALLAH YANG LURUS.


Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) ISLAM. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.DAN INILAH JALAN TUHANMU; (JALAN) YANG LURUS. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan ayat-ayat (Kami) kepada orang-orang yang mengambil pelajaran. (QS.Al-An’am : 126)


JELAS YANG DIMAKSUD DISINI JALAN LURUS ADALAH ISLAM BUKAN YANG LAIN.


"Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa. (QS. Al An’am:153).  

MENJALANKAN ATURAN ALLAH MERUPAKAN JALAN YANG LURUS.


Katakanlah: “Sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Tuhanku kepada jalan yang lurus, (yaitu) agama yang benar, agama Ibrahim yang lurus, dan Ibrahim itu bukanlah termasuk orang-orang musyrik”. (QS.Al-An’am : 161).

MENURUT AYAT INI JALAN LURUS ITU ADALAH AJARAN IBRAHIM, BUKAN AGAMA NASHARA.


Iblis menjawab: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, (QS. Al-A’raf 16)

SIKAP IBLIS, INGIN MENYESATKAN MANUSIA DARI JALAN TUHAN, ALLAH.


"Kamu tidak menyembah yang selain Allah kecuali hanya (menyembah) nama-nama yang kamu dan nenek moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun tentang nama-nama itu. Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. ITULAH AGAMA YANG LURUS, TETAPI KEBANYAKAN MANUSIA TIDAK MENGETAHUI”. (QS.Yusuf : 60)

AGAMA LURUS ADALAH AGAMA YANG TIDAK MENUHANKAN MANUSIA, SIAPAPUN DIA .


"kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka”.Allah berfirman: “Ini adalah JALAN YANG LURUS, kewajiban Aku-lah (menjaganya)". (QS. Al-Hijr:40-41)

ORANG YANG IKHLAS, TIDAK MENYEKUTUKAN ALLAH DALAM BERIBADAH, DIALAH JALAN YANG LURUS.


"Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahIah Dia oleh kamu sekalian. INI ADALAH JALAN YANG LURUS." (QS. Maryam 36).

MENGGAMBARKAN PENYEMBAHAN PADA ALLAH SEMATA, ITULAH JALAN YANG LURUS.

dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al Quran itulah yang hak dari Tuhan-mu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya dan sesungguhnya Allah adalah PEMBERI PETUNJUK BAGI ORANG-ORANG YANG BERIMAN KEPADA JALAN YANG LURUS. (QS.Al-Hajj:54)  

AL-QURANLAH JALAN YANG LURUS ITU


"bagi tiap-tiap umat telah kami tetapkan syari´at tertentu yang mereka lakukan, maka janganlah sekali-kali mereka membantah kamu dalam urusan (syari´at) ini dan serulah kepada (agama) tuhanmu. SESUNGGUHNYA KAMU BENAR-BENAR BERADA PADA JALAN YANG LURUS. (QS. Al-Hajj:67). 

MENYEBUTKAN JALAN YANG LURUS ITU HANYA ALLAH SAJA, TIDAK YANG LAIN.


Ada juga anggapan Kristen bahwa Isa adalah jalan yang lurus dengan mengambil kesimpulan dari QS. Az-Zukhruf :61. itupun kesimpulan yang salah dan terlalu dipaksakan. Jalan lurus disini bukan nabi isa tapi Allah, mereka juga tidak memperhatikan ayat sebelum dan sesudahnya. Perhatikan QS. Az-Zukhruf:59-64

59,,'Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani Israil.

60,,Dan kalau Kami kehendaki benar-benar Kami jadikan sebagai penggantimu dimuka bumu malaikat-malaikat yang turun temurun.

61,,Dan sesungguhnya 'Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.

62,,Dan janganlah kamu sekali-kali dipalingkan oleh syaitan; sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.

63,,Dan tatkala 'Isa datang membawa keterangan dia berkata: "Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmah dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah (kepada) ku"

64,,Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu, maka sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus.

KETERANGAN:

- Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) bagi Bani israel

- Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku (Aku= Allah). Jadi bukan Isa jalan yang lurus, dalam ayat ini kata “Aku” menunjuk pada Allah, bukan Nabi Isa.

- Isa datang membawa keterangan dia berkata: "Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmah dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka BERTAKWALAH KEPADA ALLAH dan taatlah (kepada) ku. Ada 2 oknum berbeda disini yaitu Allah sebagai tujuan orang untuk bertakwa dan “aku” yaitu nabi Isa. Jadi mana mungkin Allah=Nabi Isa.

- Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku (ku = 'Isa) dan Tuhan kamu, maka sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus. Jalan disini adalah menyembah Allah bukan Nabi Isa.

MASIH BANYAK LAGI AYAT AYAT YANG MENYATAKAN JALAN YANG LURUS ITU ADALAH ISLAM DENGAN PRINSIP TAUHIDNYA YANG MENENTANG KONSEP JUSTIFIKASI THREE IN ONE ATAU ONE IN THREE.

Paling tidak ada 72 ayat di Al Qur'an yang menyampaikan tentang "jalan yang lurus", coba simak ayat berikut ini:

" Sesungguhnya Allah itu Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus." (QS Ali-Imran:51)

Inilah maksud surat Al-Fatihah yang sebenarnya yang ada kalangan tertentu yang mensejajarkan ayat-ayat Al-Fatihah dengan ayat-ayat dalam kitab agama di luar Islam


Sedangkan Ayat Alkitab yang mereka kaitkan dengan "jalan lurus" yang dimaksud dalam Alqur'an adalah Yohanes 14:6, yaitu:

"Kata Yesus kepadanya:"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yohanes 14:6)

Perhatikan Bapa dan Aku di Yohanes 14:6 tersebut, bagaimana dikatakan Yesus itu Bapa/Tuhan, sedangkan Bapa dan Aku (Yesus) adalah dua oknum berbeda, Aku yang dimaksud Yesus adalah ajarannya (melalui Alkitab), sedangkan dalam Alkitab dikatakan bahwa hanya ada satu Allah yang benar, dan Yesus Kristus adalah utusanNya (Yoh 17:3)

Coba perhatikan ayat yang yang lain, yaitu Yohanes 3:17 "Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan menyelamatkannya oleh Dia"

Ayat tersebut sangat jelas, Tuhan Allah yang mengutus Anak-Nya. Perhatikan kata mengutus, jadi memang Yesus Kristus/Isa AS adalah utusan Allah, Rasulullah.

Untuk menyebarkan Agama Kristen janganlah menggunakan cara pembohongan dan penyesatan, karena itu adalah pembodohan umat.

Oleh karena itu maka ikutilah ajaran Yesus secara murni dan konsekwen. Contoh keteladanan dan juga ajaran Yesus adalah:

1. Yesus mengajarkan hanya menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa(Yoh
17:3, Matius 4:10),
2. Yesus sebagai utusan Allah (Yoh 5:30, Yoh 17:3, Yoh 17:8),
3. Yesus sebagai Nabi (Matius 13:57, Markus 6:4, Lukas 13:33, Yohanes
4:44),
4. Mengharamkan babi (Imamat 11:7-8, Ulangan 14:8),
5. Mewajibkan wanita berjilbab (1 Korintus 11:5-13),
6. dan masih banyak lagi ajaran yang lainnya.

Sampai saat ini yang mengamalkan ajaran Isa AS/Yesus yang dimaksud diatas, yaitu dari no. 1 s/d. no. 5 adalah umat Islam, karena umat Islam mempunyai keyakinan dan mengamalkan:

1. Syahadat: Tidak ada Tuhan kecuali Allah (QS 7:158).
2. Isa AS/Yesus adalah Utusan Allah (QS 4:171, 61:6)
3. Isa AS/Yesus adalah Nabi Allah (QS 19:30, 33:7)
4. Babi haram (QS 2:173, 5:3, 6:145, 16:115)
5. Wanita diperintahkan berjilbab (QS 33:59)

"Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang ma'ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik dari mereka. Diantara mereka ada yang beriman namun kebanyakan mereka adalah orang yang fasik." (QS.Ali-Imran:110)

Wallahualam bishowab...
sumber : Menjawab fintah faithfreedom

Mengapa Al-Quran Diturunkan Dalam Bahasa Arab dan Shalat Harus Berbahasa Arab?

Bismillahirohmanirrohim...

Bahasa Arab memang sebuah bahasa yang istimewa. Sehingga Allah SWT berkenan berbicara kepada umat manusia dengan bahasa Arab lewat Al-Quran Al-Kariem. Padahal Al-Quran itu bukan hanya ditujukan kepada bangsa Arab saja, melainkan untuk seluruh umat manusia sepanjang zaman.

Allah SWT bukan tidak tahu bahwa manusia itu memiliki ribuan jenis bahasa yang saling berbeda. Namun Dia telah menetapkan bahwa hanya ada satu bahasa yang digunakannya untuk memberikan petunjuk buat milyaran umat manusia, yaitu bahasa Arab.

Sebelum diutusnya nabi Muhammad SAW, memang Allah SWT berbicara kepada umat manusia dengan menggunakan bahasa mereka masing-masing. Dan Allah SWT mengutus para nabi dari keturunan masing-masing bangsa dan bahasa itu. Sebagaimana firman-Nya:

Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.

Namun khusus untuk nabi yang terakhir, Allah SWT telah menetapkan kebijakan tersendiri. Pertama, nabi terakhir itu benar-benar nabi yang diutus untuk terakhir kalinya. Artinya, setelah itu tidak akan ada lagi nabi, meski hari kiamat masih jauh. Kedua, nabi itu hanya memiliki satu bahasa dan tentunya kitab suci yang diturunkan pun hanya satu bahasa saja. Dan bahasa yang dipilih adalah bahasa Arab.

Kemudian Allah SWT pun telah menetapkan bahwa cara manusia berkomunikasi dengan-Nya lewat ibadah shalat pun dengan menggunakan bahasa Arab. Shalat itu menjadi tidak sah ketika tidak menggunakan bahasa Arab, meski bukan berarti Allah SWT tidak mengerti bahasa Arab itu. Namun sengaja Allah SWT menetapkan bahwa shalat kepada-Nya hanya boleh menggunakan bahasa Arab saja.

Lantas ketika agama Islam ini disiarkan ke seluruh penjuru dunia, para shahabat, tabi’in dan generasi selanjutnya pun tetap konsekuen menggunakan bahasa Arab. Al-Quran Al-Karim pun tidak pernah diterjemahkan ke dalam bahasa lain. Kalau pun suatu ketika diterjemahkan, maka terjemahannya itu tidak dianggap sebagai Al-Quran yang suci.

Bahkan kitab-kitab yang ditulis para ulama di seluruh penjuru dunia tetap menggunakan bahasa Arab. Meski ulama itu bukan keturunan Arab dan tidak lahir di negeri Arab. Namun bahasa Arab telah dijadikan bahasa yang menyatukan dunia Islam, dari ujung barat Moroko hingga ujung timur Marouke. Hingga bahasa yang digunakan oleh umat Islam pun juga bahasa Arab.

Tentunya ada alasan kuat mengapa bahasa Arab yang dipilih Allah SWT untuk dijadikan bahasa komunikasi antara langit dan bumi. Para pakar bahasa Arab sering kali menyebutkan di antara keistimewaan itu antara lain:

1. Bahasa Arab adalah induk dari semua bahasa manusia

Pendapat ini sering mengemuka ketika kita mempelajari sejarah suatu bahasa. Analisa yang sering digunakan adalah bahwa sejak manusia pertama, Nabi Adam as, menjejakkan kaki di atas bumi, beliau sudah pandai berbicara. Dan karena sebelum beliau adalah penduduk surga, di mana ada keterangan bahwa bahasa penduduk surga adalah bahasa Arab di dalam suatu riwayat, maka otomatis bahasa yang digunakan oleh Nabi Adam as itu adalah bahasa Arab.

Dan tentunya anak-anak keturunan Nabi Adam as itu pun menggunakan bahasa Arab. Meski pun setelah itu jumlah mereka tambah banyak dan tersebar ke berbagai benua, menjadi jutaan bahasa yang saling berbeda.

2. Bahasa Arab adalah Bahasa Tertua dan Abadi

Bahasa Inggris sekarang ini boleh saja dikatakan bahwa paling populer di dunia, akan tetapi tidak ada bahasa yang bisa bertahan lama di muka bumi selain bahasa Arab. Sebab sejarah membuktikan bahwa sejak zaman Ibrahim as. di muka bumi yang diperkirakan hidup pada abad 19 sebelum masehi, mereka tercatat sudah menggunakan bahasa Arab. Itu berarti bahasa Arab paling tidak sudah digunakan oleh umat manusia sejak 40 abad yang lalu, atau 40.000 tahun.

Bahkan analisa yang lebih jauh lagi menunjukkan bahwa bahasa Arab telah berusia lebih tua lagi. Karena bahasa Arab adalah bahasa yang digunakan Allah SWT untuk berfirman di dalam Al-Quran. Sementara Al-Quran itu sudah ada di sisi Allah SWT jauh sebelum awal mula diturunkan di masa Rasulullah SAW. Dan Allah SWT menjamin bahwa Al-Quran itu tidak akan lenyap hingga hari kiamat.

Artinya, bahasa Arab adalah bahasa yang sudah jauh sebelum adanya peradaban manusia dan akan terus berlangsung hingga akhir dunia ini.

3. Bahasa Arab adalah Bahasa yang Paling Banyak Diserap

Bahkan serapan dari bahasa Arab nyaris terdapat di hampir semua bahasa yang ada saat ini. Nyaris bahasa-bahasa yang kita kenal sekarang ini, telah banyak menyerap kosa kata dan istilah dari bahasa Arab. Salah satunya adalah bahasa Ingrgris dan tentunya bahasa Indonesia.

Bahkan bahasa ilmiyah di dunia sains pun tidak lepas dari pengaruh serapan kata dari bahasa Arab. Istilah alkohol, aljabar, algoritme dan lainnya adalah bagian dari serapan dari bahasa arab.

4. Bahasa Arab Memiliki Jumlah Perbendaharaan Kata yang Paling Banyak

Salah satu keistimewaan bahasa Arab lainnya adalah kekayaan dalam jumlah perbendaharaan kata. Mungkin karena usianya yang sudah tua namun masih digunakan hingga hari ini, sehingga penbendaharaan kata di dalam bahasa Arab menjadi sangat besar.

Sebagai contoh, salah satu peneliti bahasa Arab mengemukakan bahwa orang Arab punya 80 sinonim untuk kata yang bermakna unta. Dan punya 200 sinonim untuk kata yang bermakna anjing.

Tentang Sholat Yang Harus Menggunakan Bahasa Arab?

Jumhur ulama mengatakan bahwa shalat itu harus dengan menggunakan bahasa arab. Sebab dahulu Rasulullah SAW mengajarkan demikian kepada orang Arab dan juga kepada orang-orang non Arab. Di masa beliau masih hidup ada Salman Al-Farisy yang berasal dari Persia, namun belum pernah Rasulullah SAW memberikan keringangan kepada beliau untuk shalat dengan menggunakan bahasa Persia. Juga ada Syuhaib Ar-Rumi yang berasal dari Romawi. Namun Rasulullah SAW tidak pernah membolehkannya shalat dengan bahasa Romawi. Juga ada Bilal bin Rabah al-Habsyi yang berasal dari Habasyah, Afrika. Namun Rasulullah SAW tidak pernah membolehkannya shalat dengan bahasa tersebut.

Dan ketika Islam mampu melebarkan sayap ke luar wilayah Arab, belum pernah Rasulullah SAW membolehkan orang-orang non Arab untuk shalat dengan bahasa masing-masing. Demikian juga dengan para para shahabat penerus misi Islam ke berbagai penjuru dunia, tidak satu dari mereka yang pernah membolehkan orang shalat dengan bahasa selain arab. Bahkan di luar shalat pun bahasa yang digunakan justru bahasa Arab. Mesir, Iraq, Palestina, Suriah, Jordan dan wilayah lainnya dahulu bukanlah wilayah Arab dan masyarakatnya tidak berbahasa Arab. Namun begitu Islam sampai di negeri itu, bahasa Arab lantas menjadi bahasa ibu mereka dengan nyaris melupakan bahasa asli mereka. Hari ini orang-orang di Mesir tidak bisa berbahasa sebagaimana yang dulu dipakai oleh Firaun.

Kutipan bahwa Imam Abu Hanifah pernah membolehkan seseorang shalat dengan bahasa Arab adalah kutipan yang tidak sempurna. Sebab para muhaqqiqun (ahli tahqiq) atau para peneliti sumber-sumber rujukan mendapatkan bahwa akhirnya Imam Abu Hanifah tidak mengatakan demikian. Yang benar adalah bahwa beliau membolehkan shalat dengan bukan bahasa Arab khusus hanya untuk seorang muallaf (orang yang baru saja masuk Islam) yang tidak mampu membunyikan atau melafalkan bahasa Arab. Sedangkan buat mereka yang bisa melafazkannya, haram hukumnya untuk melakukan hal itu.

Dalam salah satu kitab mazhab Al-Hanafiyah, Al-Inshaf disebutkan bahwa bila seseorang tidak mampu mengucapkan bacaan shalat dalam bahasa arab, dia diharuskan untuk mengucapkan (subhanallah, walhamdulillah wala ilahaillahllah). Demikian juga yang disebutkan dalam kitab Al-Kafi dan Al-Hadi. Dalam kitab mazhab al-Hanafiyah yang lainnya yaitu Al-Furu` disebutkan bahwa diharamkan untuk menterjemahkan Al-Fatihah dalam shalat.

Jumhur ulama mengatakan bila seseorang bisa melafazkan bahasa Arab dalam shalatnya namun malah menggunakan bahasa selain Arab, maka shalatnya batal dengan sendirinya. Shalat itu tidak syah dan tidak diterima oleh Allah SWT.

Mengapa Shalat Harus dengan Bahasa Arab

Al-Imam An-Nawawi rahimahullah menuliskan dalam kitab fiqih fenomenalnya, Al-Majmu' Syarah Al-Muhazzab, "Terjemah Al-Quran itu bukan Al-Quran itu sendiri sebagaimana ijma' seluruh umat Islam. Semua orang pasti setuju bahwa bila ada seseorang membaca terjemahan Al-Quran dengan bahasa India, dia bukan sedang membaca Al-Quran. Tafsir atau terjemahan syair Imru'ul Qais itu bukanlah syair beliau itu sendiri. Apalagi dengan Al-Quran, terjemahan Al-Quran pastilah bukan Al-Quran itu sendiri. Apalagi kita tahu bahwa Al-Quran itu adalah mukjizat dan bahwa terjemahan itu bukan mukjizat."

Kalau dahulu Imam Abu Hanifah pernah memberikan keringanan untuk itu, tentu karena kasus yang sangat khusus saja. Namun hari ini, orang-orang yang kurang paham menggunakan apa yang pernah dikatakan oleh beliau sebagai sebuah cara untuk meruntuhkan sendi-sendi syariat Islam. Seandainya Imam Abu Hanifah masih hidup hari ini, pastilah beliau akan mengatakan bahwa orang yang membolehkan shalat dengan bahasa selain Arab sebagai sesat dan menyesatkan.

Ada beberpa poin penting alasan Sholat harus menggunakan bahasa Arab

Poin pertama: Dapat dikatakan bahwa dalil utama mengapa shalat harus dikerjakan dengan menggunakan bahasa Arab, setelah mengetahui bahwa shalat merupakan Sunnah Rasulullah dan ibadah tauqifi (dikerjakan sesuai dengan bentuk yang ditetapkan Allah Swt), adalah untuk menjaga dan memelihara shalat sepanjang perjalanan abad dan masa tanpa adanya pengurangan dan penambahan. Dan apabila orang-orang mengerjakan shalat dengan bahasa ibu dan bahasa daerahnya masing-masing maka boleh jadi akan terjadi penambahan dan pengurangan lafaz, distorsi dan tercampurnya dengan pelbagai khurafat dan masalah-masalah yang tak-berdasar pada shalat. Barangkali perubahan-perubahan ini, akan berpengaruh pada kewajiban-kewajiban dan rukun-rukun shalat lainnya. Dan tidak menutup kemungkinan secara perlahan inti shalat akan hilang signifikansinya dan secara keseluruhan akan dilupakan.

Jelas bahwa supaya segala sesuatunya terpelihara dan terjaga selamanya sepanjang sejarah maka ia harus memiliki kriteria dan neraca yang tidak berubah-ubah; seperti dalam masalah ukuran, milimiter, sentimeter atau meter dan terkait dengan urusan berat, gram, kilogram dan sebagainya yang digunakan sebagai kriteria dan pakem yang mengalami perubahan. Shalat juga demikian adanya, beberapa hal yang dinamakan sebagai kewajiban-kewajiban dan rukun-rukun digunakan sebagai kriteria dan pakem dimana salah satu darinya adalah keharusan menggunakan bahasa Arab dalam mengerjakan shalat.

Poin Kedua: Islam merupakan agama global dan universal yang ingin menempatkan seluruh kaum Muslimin pada barisan dan jejeran yang satu. Untuk membentuk masyarakat yang satu tidak mungkin dapat tercapai tanpa bahasa yang satu yang menjadi media mereka untuk berkomunikasi dan saling memahami. Dan bahasa Arab sesuai dengan pengakuan para ahli bahasa, merupakan bahasa yang paling komplit dan menyeluruh dari bahasa-bahasa yang ada di dunia. Bahasa Arab ini dapat menjadi satu bahasa internasional dan bahasa shalat seluruh kaum Muslimin, formula wahdah (kesatuan) dan perlambang persatuan kaum Muslimin; kaidah ini juga dapat dijumpai pada aturan-aturan Islam lainnya seperti mengerjakan shalat dengan menghadap kiblat.

Poin Ketiga: Boleh jadi terlintas dalam benak Anda bahwa mengkondisikan dan memaksa seseorang yang tidak menguasai bahasa Arab untuk mengerjakan shalat dengan menggunakan bahasa Arab akan menciptakan kesulitan bagi mereka dan konsekuensinya adalah berlaku aniaya kepada mereka. Dalam menjawab persoalan ini harus dikatakan bahwa bagi orang-orang yang ingin memenuhi hajat kesehariannya terkondisi menggunakan puluhan terminologi bahkan ratusan istilah asing, mereka tahu bahwa kalimat-kalimat shalat yang terdiri dari himpunan kalimat wajib (dengan menghapus kalimat-kalimat ulangan) kira-kira menjadi 20 kalimat saja. Tentu hal ini bukan merupakan suatu hal yang sulit dilakukan. Dari sisi lain, makna lahir dan permukaan kalimat-kalimat shalat sangat sederhana, mudah dan seluruh orang dapat dengan mudah mempelajari makna lahir dan permukaan kalimat Bismihillahirrahmanirahim (Dengan Menyebut Nama Allah Yang Mahakasih dan Mahasayang) dan seterusnya. Meski kalimat ini mengandung kalimat yang dalam dan luas.

Poin Keempat: Dalam perspektif linguistik, bahasa Arab merupakan bahasa yang paling komplit sedunia sehingga pelbagai konsep dan pahaman yang luas dan mendalam dapat dengan mudah dijelaskan dalam beberapa format indah.[1]

Satu-satunya bahasa yang kumpulan hurufnya sangat konsisten baik dari tulisan maupun pelafalan adalah Al Lughotun Al Arobiya (Bahasa Alquran, bukan bahasa Arab sehari-hari). Misalnya dibandingkan dengan bahasa latin, huruf Alif bila kita tanya ke semua muslim di dunia maka mereka tetap melafalkannya dengan [Alif].

Dlm bahasa latin, huruf [i] dilafal [i] di Indonesia, tapi di Amerika akan dilafal [ai], dan di Prancis justru dilafalkan dengan [a]. Contoh lain, huruf [c], dinegeri barat kadang dilafalkan dengan bunyi [c], [s], dan [k]. Contoh : Charlie buy some machine at Chicago. Huruf [c] dalam bahasa latin sangat tidak konsisten pelafalannya. Di kalangan orang minang bahkan ada gurauan yang menggambarkan inkonsistensi bahasa latin : “O-Ne tulisannyo, Wan dibacanyo, ah iko ciek artinyo” (O-Ne tulisannya, Wan dibacanya, ah itu satu artinya).

Bahasa Arab adalah akar bahasa dunia, tidak hanya dari perspektif sejarah. Unsur huruf dan bunyi lafalnya bisa dilihat dari berbagai bahasa di dunia.Contoh : F4 (baca: ef tse). Dalam bahasa mandarin, hitungan 4 (empat) dibaca tse, yg dlm bahasa Arab adalah huruf keempat dlm urutan hijaiyah, yaitu huruf [tsa]. [syin] dalam huruf hijaiyah juga digunakan di negeri berbahasa Inggris, contoh dalam pelafalan machine. Di Jerman dan Belanda huruf [ghoin] pada huruf hijaiyah digunakan untuk melafalkan kata Guten Morgen (baca: hute morhen), guye morgen (baca: huye morhen). Di Prancis juga banyak menggunakan hukum hijaiyah ikhra, misal pada kata bonjour (baca: bongsua), dan msh banyak lagi.

Bahasa Arab sangat sehat dilihat dari tinjauan medis.Tatkala kita melafalkan huruf hijaiyah (Alif, Ba, Ta, Tsa, dst) hormon tertentu akan diproduksi oleh kelenjar pituitary yang ada diotak kita yang disebabkan oleh stimulus yg dilakukan lidah terhadap simpul syaraf yang banyak terdapat di rongga mulut. Kinerja lidah juga berefek pada hormon dari kelenjar pineal sehingga memberikan rasa teduh, nyaman, tenang, dan damai di jiwa ketika benar melafalkan doa atau bacaan sholat. Getaran pita suara yang dihasilkan oleh pelafalan setiap huruf hijaiyah yang benar dan tepat juga akan menggetarkan organ-organ tubuh kita secara elektromagnetik. Huruf hijaiyah tersebut adalah [ain] untuk ginjal, [ghoin] untuk paru-paru, [kha] untuk jantung, dan sebagainya. Rahasia lain dibalik bahasa Arab Alquran (Arab) adalah bisa menghasilkan energi dan aura tertentu. Lafadz Allah (gabungan huruf Alif Lam Lam Ha), jika di foto aura mengeluarkan pendar cahaya yang menyilaukan. Disebuah literatur martial arts berbahasa Jepang pernah memaparkan bahwa air putih yang dibacakan kata-kata atau doa diatasnya, molekul airnya (diamati mikroskop) berubah sesuai dengan doa yang dibacakan. Bila buruk arti katanya maka buruk pula bentuk molekulnya, demikian sebaliknya. [5]

Penelitian medis ini dilakukan oleh orang Jepang yang bukan orang muslim

Subhanallah....

Poin Kelima: Penggunaan lafaz dan penyebutan zikir pada setiap hukum dan ibadah dengan bahasa Arab bukan merupakan syarat lâzim (syarat yang harus ada). Misalnya berdasarkan pandangan sebagian ulama, bahwa ungkapan yang dipakai dalam akad nikah tidak diharuskan menggunakan bahasa Arab.[2] Sebagian ulama seperti Imam Khomeini Ra dalam bab ini mengatakan bahwa: jika seorang mukallaf tidak mampu mengucapkan formula (sigah) dalam bahasa Arab, walaupun dalam hal ini ia boleh mewakilkannya, maka dibolehkan baginya membaca akad dengan selain bahasa Arab.[3] Demikian juga, doa-doa tidak selalu diharuskan dibaca dengan bahasa Arab. Oleh karena itu, doa dalam shalat pun diperbolehkan disampaikan dengan bahasa selain Arab. Sesuai fatwa mayoritas Marja Taklid, dalam shalat juga pada selain dzikir-dzikir wajib dan khususnya pada saat qunut, ia dapat berdoa dengan bahasa selain Arab.[4]

Akan tetapi apa yang disampaikan di atas tidak bermakna tiadanya perhatian kaum Muslimin terhadap makna-makna dzikir dalam shalat dan sebagainya, melainkan harus bagi setiap Muslim mengenal makna shalat dan doa-doa sehingga ia tahu apa yang ia sampaikan kepada Tuhannya. Apabila ia mengenal dan mengetahui makna shalat dan doa-doa yang disampaikan dalam shalat maka seluruh perbuatannya tidak kering dan tanpa ruh sehingga dengan pengetahuan tersebut ia dapat melesak terbang berziarah menuju keabadian

Catatan Kaki:

[1]. Al-Mizân, jil. 4, hal. 160; Tafsir Nemune, jil. 9, hal. 300 dan jil. 13, hal. 311.

[2]. Mu'allaqât-e Ayatullâh Gerâmi, jil. 4, hal. 645.

[3]. Urwat al-Wutsqâ, jil. 1, hal. Hasyiyeh hal. 645

[4]. Taudhi al-Masâil Marâjî', jil. 1, hal. 62.

[5] http://tiyan.multiply.com/journal/item/18

Wallahu'alam bishshowab...

sumber : Menjawab berbagai fitnah Faithfreedom